Articles

Transplantasi Ginjal di Indonesia: Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal dan Keluarga

Gagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal secara bertahap menurun selama periode waktu yang panjang (3 bulan) hingga ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dan cairan dari darah dengan efektif. Diabetes dan hipertensi diketahui menjadi penyebab terbesar dari penyakit gagal ginjal kronis. Mari ketahui lebih lanjut tentang gagal ginjal kronis dalam artikel berikut.

Diabetes dan Hipertensi Menyebabkan Gagal Ginjal Kronis

Penyebab gagal ginjal kronis dapat diklasifikasikan menjadi pre-renal, renal, dan post-renal. Di antara ketiga bagian tersebut, penyebab gagal ginjal kronis yang paling sering dijumpai adalah di bagian renal, yakni diabetes dan hipertensi.

Ginjal adalah sepasang organ seukuran kepalan tangan manusia yang terletak di bawah tulang rusuk dan berdekatan dengan kedua sisi tulang belakang. Dengan adanya organ ginjal, limbah atau zat sisa metabolisme tubuh dapat tersaring dari darah dan dikeluarkan melalui urin.

Dapat dikatakan ginjal memiliki fungsi yang sangat krusial. Apabila tidak berfungsi dengan baik, maka racun sisa metabolisme tubuh dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Sementara itu transplantasi ginjal adalah prosedur menggantikan ginjal yang tidak sehat dengan ginjal baru dari donor. Hingga saat ini, transplantasi ginjal merupakan tindakan terbaik yang dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal stadium akhir.

Jika Anda membutuhkan informasi mengenai keberhasilan transplantasi ginjal, Anda bisa mendapatkannya dalam artikel ini.

Keberhasilan Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal memang bukan prosedur yang mudah. Diperlukan kesiapan yang matang baik dari sisi pendonor, penerima, penyelenggara atau rumah sakit yang ditunjuk, dan juga kemampuan dari tim dokter terkait.

Di Indonesia tingkat keberhasilan pasien 1 tahun setelah transplantasi mencapai 87% dengan angka fungsi ginjal sebesar 92%. Sementara itu, tingkat keberhasilan pasien 3 tahun pasca transplantasi adalah sebesar 79,7% dengan fungsi ginjal hingga 90,6%.

Dari ratusan pasien yang telah menjalani prosedur transplantasi ginjal, Siloam Hospital Asri mencatat tingkat keberhasilan hingga 95.6% dengan fungsi ginjal 98.0%. Angka tersebut didapat dari pasien yang telah menjalani transplantasi hingga lebih dari 1 tahun.

Angka ini tentu sangat menggembirakan sebab tingginya persentase keberhasilan transplantasi tergolong sangat tinggi.

Source: Freepik

Faktor Penentu Keberhasilan Transplantasi Ginjal

Secara garis besar terdapat dua faktor utama yang menentukan keberhasilan transplantasi ginjal.

Pertama, faktor usia. Penerima donor idealnya berusia kurang dari 60 tahun. Sebab, faktor penyakit komorbid yang mungkin terbawa dari pendonor berusia lanjut dapat memengaruhi keberhasilan transplantasi ginjal dalam jangka panjang.

Penentu keberhasilan transplantasi ginjal lainnya yaitu pertimbangan genetik, obat imunosupresan, episode kejadian rejeksi akut, dan dosis steroid 3 bulan pertama setelah transplantasi ginjal.

Source: Freepik

Perawatan Pasca Transplantasi Ginjal

Pada umumnya satu hari setelah menjalani operasi, pendonor dan penerima donor sudah dapat bangun dari tempat tidur dan menyantap makanan, obat imunosupresan (khusus penerima), antibiotik dan pereda nyeri dengan bantuan perawat.

Setelah beberapa minggu dan bulan, pasien tetap harus menjalani pemeriksaan rutin dan tes darah untuk memastikan kesehatan pasien dan fungsi ginjal baru.

Source: Freepik

Akan tetapi jika pasien merasa ada keluhan pascaoperasi, pasien dapat menghubungi pihak rumah sakit. Beberapa keluhan yang perlu diwaspadai antara lain sebagai berikut:

  • Demam, pilek, atau batuk yang berlangsung lama
  • Darah merembes dari bekas luka
  • Sakit saat buang air kecil
  • Pembengkakan

Artikel ini bersumber dari siloamhospitals.com.


Download artikel tentang Transplantasi Ginjal di Indonesia: Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal dan Keluarga

traveler
wisata 

×